o

Arti sebuah MUTU

Dalam resum ini akan membahas tentang mutu dalam suatu pendidikan, menurut buku ini mutu adalah sebuah proses berstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan. Cara melihat mutu itu di dasarkan pada akal sehat. Pada tahun 1920-an Dr. W. Edward Deming mengembangkan mutu berdasarkan kebutuhan untuk memperbaiki kondisi kerja bagi setiap pegawainya. Metodelogi mutu menuliskan bahwa setiap sistem kerja dapat dibagi dalam serangkaian proses kerja, dari setiap rangkaian kerja itu adalah proses yang penting dalam memberikan sumbangan pada penciptaan keluaran atau output. Bila setiap pekerja mencapai standar mutu yang telah ditetapkan dalam masing-masing rangkaian kerja, maka hasil akhirnya adalah produk yang sangat bermutu karena ini adalah gabungan dari berbagai mutu-mutu yang ada di dalam rangkaian kerja itu sendiri

Pada saat kita membicarakan tentang mutu pendidikan di Indonesia banyak mutu yang dilihat dari hasil perbaikan peringkat kelas atau nilai –nilai rapor yang dilakkan pada setiap semester. Kalau mutu didasarkan seperti itu, maka perbaikan mutu di bebabankan pada setiap guru kelas, yang mana guru hanya terfokus memberikan pendidikan siswa, maka hal ini akan mempengaruhi keseluruhan pendidikan mutu.

Sebenarnya ada dua tipe implementasi mutu yang ada didunia pendidikan yang dilihat dari siapa yang bertanggungjawab pada mutu sebuah pendidikan, yang pertama adalah tipe yang sering disebut dengan m-kecil tipe ini sangat tidak menjajikan dalam pencapaian sebuah mutu karena mutu pada tipe ini sangat membebankan pada setiap guru kelas, yang kedua adalah tipe m-besar dengan tipe inilah dunia pendidikan akan dapat memperbaiki mutu pendidikan itu sendiri karena dengan tipe ini setiap orang akan terdorong untuk bertanggungjawab pada sebuah mutu, settipa orang diberi hak atau di fasilitasi dengan alat yang dibutuhkan untuk mengubah cara kerjanya untuk memperbaiki mutu keluaran merekasetap orang akan bertanggungjawab mengurangi pemborosan dan ifesien atau setiap orang akan berpikir dua kali untuk bertindak yang tidak sesuai dengan apa yang sebaiknya dilakukan, sehingga hasilnya pun akan dilihat dengan cara mereka menciptakan pembelajaran dab lingkungan kerja yang lebih baik. Semua unsur pendidikan akan bertanggung jawab pada penciptaan mutu yangbenar-benar bermutu.

PRINSIP-PRINSIP MUTU

Mutu pada saat ini sangat diperhatikan dalam mengelola sebuah pendidikan, karena dengan mutu yang bagus sebuah lembaga akan dikatakan telah berhasil dalam mengelola pendidikannya, hal ini dapatkita ketahui dengan melihat output-output yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Mutu sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak tidak hanya pada guru kelas yang bertanggungjawab pada kelasnya sendiri, tapi dari lingkungan bagi pendidik, orang tua, pejabat pemerintah, wakil-wakil masyarakat dan pemuka bisnis atau donatur untuk bekerja sama guna memberikan kepada siswa sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan masyarakat, bisnis dan akademik sekarang dan masa depan

Kebanyakan di masyarakat banyak dari mereka atau tanggapan mereka ada yang setuju atau tidak dengan adanya implementasi mutu dalam pendidikan, menurut survei yang telah dilakukan oleh buku yang penulis resum ini, sedikitnya ada enam kelompok, enam itu adalah

1. regresi adalah sekelompok orang yang menolak menerima konsep mutu dan kostumer

2. skeptisisme adalah sekelompok orang yang menerima konsep mutu dan kostumer namun perle diyakinkan bisa tidaknya diterapkan dalam pendidikan

3. kontrol adalah sekelompok orang yang berusaha menerima car lain dalam melaksanakan pekerjaan namun mereka merasakan kehilangan atas lingkunganya

4. kesadaran adalah sekelompok orang yang mendukung konsep mutu dan mereka inginmengambil transformasi mutu.

5. integrasi adalahsekelompok orang yang didorong oleh mutu, semua pekerjaanya selalu dilakukan dengan pendekatan mutu

6. sinergi adalah sebuia kelompok yangbeasal dari pemasok, produser dan kostumer menjadi satu membentuk sebuah tim

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MUTU DR. W. EDWARD DEMING DALAM PENDIDIKAN

sedikitnyan ada 14 perkara yang dikembangkan oleh Dr. W. Edward Deming, yang menggambarkan apa yang sebenarnya yang di butukan sebuah kegiatan bisnis untukmengembangkan budaya mutu itu sendiri, 14 perkara ini sangat mempengaruhi dengan kelangsungan hidup bisnis. Hakikat mutu dalam pendidikan atau 14 perkara tersebut adalah

  1. Menciptakan Konsistensi Tujuan. penciptaan konsistensi tujuan untuk memperbaiki layanan dan siswa dimaksudkan untuk menjadikan sekolah sebagai sekolah yang kompetitif dan berkelas dunia
  2. Mengadopsi Fisolofi Mutu Total. pendidikan harus benar-benar dlam lingkungan yang kompetitif dan sistenm sekolah harus menyambut baik dengan tantangan untuk berkompetisi dalam sebuah perekonomianglobal.
  3. Mengurangi Kebutuhan Pengujian. Ini dapat dilakukan dengan cara memberikan lingkungan belajar yang mengahsilkan kinerja siswa yang bermutu
  4. Menilai Bisnis Sekolah Dengan Cara Baru. Cara yangbaru adalah dengan cara memandang skolah sebagai pemasok siswa dari kelas satu sampai selanjutnya. Bekerja sama dengan para orangtua murid dan berbagi lembaga untukmemperbaiki mutu siswa menjadi bagian sistem
  5. Memperbaiki Mutu Dan Produktivitas Serta Mengurangi Biaya. Perbaikan mutu dan produktifitas dapat dilakukan dengan cara perencanaan yang matang sehingga biaya dapat diminimalkan
  6. Belajar Sepanjang Hayat. mutu dapat diawali dan di akhiri dengan latihan, karena dengan latihan orang akan berubah cara pekrja mereka. Perangkat pelatihan ini sangat membantu dalam peciptaan mutu yang baik
  7. Kepemimpinan Dalam Pendidikan. Setiap lembaga mempunyai harus bisa mengembangkan visi dan misi yang dilaksanakan oleh para menejer dan harus telah di ketahui atau didukung oleh para guru, staf, siswa, orang tua dan komunitas yang terlibat. Visi dan misi ini harus jelas atas kesepakatan seluruh elemen pendidikan
  8. Mengeleminasi Rasa Takut. Sudah menjadi budaya apabila ada bawahan yang bekerja dengan rasa takut pada atasan, atau mereka merasa tidak mempunyai andil untuk kemajuan lembaganya sendiri, oleh sebab itu kerja mereka tidak akan efektif karena didasari oleh rasa takut. Maka dari itu mulai sekarang ciptakanlah lingkungan yang kerja yang akan mendorong oranguntuk tidak takut dan bebas bicara.
  9. Mengeliminasi Hambatan Keberhasilan. Setiap bagian dari sebuah lembaga atau manajemen pasti kesulitan dan rintanganya bisa dikatakan sama atau berbeda, untuk itu manajemen harus bisa membuat atau mendorong bagaimana caranya semua bagian yang dibawah satu manajemen bisa saling bersatu atau gotong royong dalam menghadapi sebuah persoalan mereka harus bisa menjadi sebuah tim yang valid.
  10. Menciptakan Budaya Mutu. Setiap orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaanya adalah merupakan salah satu budaya mutu, untuk itu budaya ini harus selalu dikembangkan supaya mereka tidak tergantung pada seseorang atau sekelompok orang.
  11. Perbaikan Proses. Tidak ada proses yang sempurna, untuk itu setiap saat kita harus siap untuk melakukan perbaikan yang bersifat kontinyu.
  12. Membantu Siswa Berhasil. Setiap orang akan lebih merasa dihormati apabila ada pengakuan terhadap sebuah karyanya dan selalu dilibatkan dalam berbagai pekerjaan yang memang patut untuk mereka.
  13. Komitmen. Komitmen merupakan salahsatu pendukung bagi terciptanya sebuah budaya mutu, setiap manajemen harus berkemauan untuk mendukung dan memperkenalkan cara baru dalam mengerjakan sesuatu kedalam sistem pendidikan. setiap manajemen harus bisa mengerti setiap masalah yang dihadapi oleh bawahanya dengan pengertian ini bawahan akan merasa dapat perhatian dan akan lebih semangat dalam kerjanya
  14. Tanggung Jawab. Biarkanlah setiap orang yang terlibat dalam dunia pendidikan menyelesaikan pekerjaanya dengan rasa tanggung jawabab mereka sendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel