o

sejarah ringkas kanjeng nabi MUHAMMAD SAW

sejarah ringkas kanjeng nabi MUHAMMAD SAW - Empat belas abad silam semesta alam seluruhnya menunggu-nunggu terjadinya peristiwa besar yang sudah dekat masa kejadiannya, menanti kelahiran seorang putra yang mulia ke persada dunia ini yang kelak akan menjadi seorang pemimpin dalam kehidupan manusia.

Yang ditunggu-tunggu itu adalah bayi yang lahir dari pasangan Abdullah dengan Aminah. Alangkah malangnya bayi ini lahir tanpa seoarang ayah, karena pada waktu kelahiran anaknya hampir tiba, Abdullah wafat ditengah perjalan ketika pulang dari berdagang. Air mata Aminah pun mengalir deras, kesedihan selalu menemani sepanjang hari. Tapi kesedihan itu mulai pupus karena suami tercinta meninggalkan seorang anak yang bergerak dalam rahimnya.
sejarah ringkas kanjeng nabi MUHAMMAD SAW


baca juga : 

Pada suatu hari penduduk makkah berhamburan keluar rumah untuk mengetahui apa yang terjadi ternyata Abraha Al-Habsy dan pasukan gajahnya ingin menghancurkan ka’bah. Penduduk makkah tidak berdaya melawannya, tapi apa yang terjadi gajah-gajah itu tidak mau berjalan, tiba-tiba langit dipenuhi dengan burung-burung kecil yang didalam mulutnya terdapat sebuah batu kecil. Batu-batu kecil itu dilemparkan ke pasukan gajah dan pasukan gajah itu tewas seketika.

Pada saat itu juga Aminah melahirkan bayi yang mungil tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah. Bayi itu di beri nama Muhammad oleh kakeknya sendiri Abdul Mutholib. Muhammad sejak kecil disusui oleh Halimah As-Sa’diyah. Ketika berumur 2 tahun, Halimah ingin mengembalikan Muhammad ke ibunya Aminah, tapi halimah meminta satu tahun lagi mengasuh Muhammad, Aminah pun mengabulkan permintaan halimah. Pada saat bermain putra Halimah bercerita bahwa Muhammad didatangi oleh dua orang dan dibelah dadanya. Halimahpun kaget dan menemui Muhammad, tapi Halimah hanya menjumpai Muhammad dalam keadaan sehat wal afiat. Setealh kejadian itu Muhammad dikembalikan ke ibunya Aminah.


Pada usia enam tahun Muhammad kehilangan seorang Ibu, yaitu Aminah meninggal pada saat perjalanan pulang dari berkunjung kekeluarganya. Sejak saat itu abdul mutholib berperan menjadi ayah dan ibu bagi Muhammad. Pada usia delapan tahun Muhammad kehilangan orang yang mencintainya yaitu Abdul Mutholib. Selanjutnya Muhammad diasuh oleh Abu Tholib. Pada saat bersama Abu Tholib Muhammad diajak berdagang ke Syam.Muhammad terkenal dengan kejujurannya dalam berdagang sehingga kejujurannya ini terdengar oleh saudagar janda yaitu Khatijah binti Khuwalid. Khatijah memnggil Muhammad untuk bekerja dengan dia. Dengan ditemani Maisaroh, Muhammad menjualkan barang dagangan Khatijah. Lama kelamaan khatijah suka pada kejujuran Muhammad. Khatijah mengutus Maisaroh untuk menanyakan keinginannya untuk dijadikan istri. Maka dengan spontan Muhammad menerimnya karena Khotijah adalah perempuan yang cantik, yang berakhlak baik dan mulia. Akhirnya menikahlah kedua pasangan ini.

Melihat kondisi penduduk makkah yang tidak punya Akhlak, muhammad sering menyendiri di Gua Hira’, tepat usia 40 tahun Muhammad mendapat wahyu yang pertama, Muhammad didatangi Malaikat sambil mengucapkan “Iqra’!” Muhammad menjawab “aku tidak bisa membaca, malaikat itu kembali mengucapkan “iqra’!” Muhammad pun mengulangi jawabanya “aku tidak bisa membaca”

Setalah itu Muhammad pulang dalam keadaan rasa takut. Sejak saat itu Muhamad menjadi utusan Rasulullah. Selama tiga tahun tahun Nabi Muhammad berdakwah dengan sembunyi-sembunyi. Kini sudah saatnya untuk berdakwah dengan terbuka, orang yang pertama menentang nabi Muhammad adlah Abu Lahab dan istrinya. Sejak saat itu Kehidupan Nabi Muhammad penuh dengan penderitaan dan hinaan tapi semuanya itu di jalaninya dengan sabar dan tawakal kepada Allah.

Tiba saatnya wahyu untuk berhijrah ke madinah nabi Muhammad dengan kaumnya hijrah dengan cara sembunyi-sembunyi. Mereka meninggalkan semua harta bendanya demi Islam. Tapi kaum muslimin hijrah lebih awal ke madinah sehingga, kaum muhajirin dan kaum anshor yang ada di madinah selalu berdoa dan menanti kedatangan nabinya, hingga tiba waktunya, nabi Muhammad datang dengan Abu Bakar langsung saja disambut dengan gema dan takbir dari penduduk Madinah.

Dimadinah nabi Muhammad dan kaumnya mendapat perlakuan baik dan pertolongan dari kaum Anshor. Serangan atau tekanan-tekanan dari kaum yahudi tidak lenyap begitu saja, kehidupan nabi Muhammad di penuhi dengan peperangan-peperangan yang memakan korban, ada Perang Badar, perang Uhud, perang khaibar dan perang-perang lainnya.

Uban dan tanda ketuaan sudah tampak pada diri Rasulullah, saat itu berusia 63 tahun. Hamper seperemapt abad beliau menanggung kesusahan dan berperang layaknya seorang pemuda yang berusia 20 tahun. Rasulullah melaksanakn ibadah haji di Makkah, setelah menunaikan ibadah haji belaiu berkhutbah yang terakhir.

Tidak dalam waktu yang lama setelah kembali kemadinah Nabi Muhammad merasakan bahwa hidupnya akan segera berakhir. Beliau merasa sangat rindu tuhannya. Beliau menghabiskan waktunya diatas ranjang ketika belai sakit. Pada waktu adzan subuh saat kaum muslimin salat berjamaah. Nabi Muhammad keluar sambil tersenyum dari balik tirai, hamper saja mereka keluar dari salatnya karena melihat Rasulullah dengan wajah yang sumpringah.

Jibril turun dan meminta Izin kepada rasulullah untuk mencabut rohnya, dan rasulullah pun mengizinkannya. Kedua mata Rasulullah terpejam dan tak terdengar suara dari rasulullah, dan tubuh yang letih itu telah tenang, Innaa lillahi wa inna ilahi rooji’uun. Sesungguhnya kita milik Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita pasti kembali. Seluruh penjuru madinah seakan menjadi gelap setelah tersebarnya orang yang paling dikagumi dan dicintainya meninggalkan mereka

Semoga Allah mengumpulkan kita dengan Rasulullah ditelaga dan surga firdaus yang dijanjikan.alah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel