Gambus Mama Salma Dari Pekalongan “Lagu Kun Anta” Live Di Pati
Sunday 20 November 2016
Edit
Gambus Mama
Salma Dari Pekalongan “Lagu Kun Anta” Live Di Pati - Sahabat kangsoma, pernahkah kalian mendengar
nama gambus, gambus adalah salah satu kesenian musik yang berasal
dari timur tengah – Alat musik tradisional gambus merupakan
jenis alat musik petik yang berasal dari Timur tengah.
Selain musik gambus, alat musik petik lainnya yang berasal dari TImur Tengah adalah mandolin. Alat musik gambus memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran.Gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran.
Baca Juga : Habib Luthfi : Keistimewaan Ziarah di Makam Wali adalah isin (Malu)
Selain musik gambus, alat musik petik lainnya yang berasal dari TImur Tengah adalah mandolin. Alat musik gambus memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran.Gambus merupakan salah satu alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring tarian zapin dan nyanyian pada waktu diselenggarakan pesta pernikahan atau acara syukuran.
Baca Juga : Habib Luthfi : Keistimewaan Ziarah di Makam Wali adalah isin (Malu)
Kali ini
kangsoma akan menulis tentang pelaksanaan Gambusnya mama Salma beliau adalah
Istri dari Maulana Habib Luthfi dari Pekalongan, acara ini kami ambil dari
suatu kegiatan yang di laksanakan oleh pondok pesantren Nahrus Salamah di bawah
asuhan beliau KH. Muhyidin Alawy Di Dukuh Nduni desa Arumanis Kecamatan Jaken
Kabupaten Pati. Pondok Nahrus Salamah juga melaksanakan Pengajian Maulidur
Rosul Setiap Tahun, tepatnya setiap bulan Juni, Video ini Kami ambil Pada tahun
2016.
Silahkan Tonton Video ini, pemain musiknya adalah para habaib-habaib pekalongan.
Silahkan Tonton Video ini, pemain musiknya adalah para habaib-habaib pekalongan.