Cara Menanamkan Moderasi Islam Dan Internalisasinya Pada Anak Usia Dini
Muayanah KKN MDR DREAMER EDP 2020
Kangsoma.com(Pucakwangi)Persoalan yang
kerap kali menimpa bangsa Indonesia semakin hari semakin kompleks dibandingkan
masa-masa sebelumnya. Hampir semua aspek dalam kehidupan mengalami permasalahan,
seperti aspek politik, hukum, sosial, budaya, ekonomi dan juga aspek kehidupan
beragama. Degradasi moralitas bangsa Indonesia menjadi hal yang sangat memprihatinkan.
Di samping masih sering terjadinya perkelahian, kerusuhan, tawuran antar pelajar
dan mahasiswa, dan juga masalah moderasi beragama yang juga masih perlu
ditingkatkan.
Adanya
sikap dan perilaku diskriminasi dan intoleran dalam kehidupan beragama dan
bermasyarakat membuat bangsa Indonesia terpecah belah. Masa depan toleransi di
Indonesia tampaknya masih jauh dari kesempurnaan. Jika kondisi ini tidak segera
ditangani maka boleh jadi Indonesia terutama generasi mudanya akan menjadi
sasaran empuk agen-agen propaganda anti moderasi beragama. Padahal mereka
seharusnya menjadi generasi penerus perjuangan bangsa dalam melanjutkan estafet
pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal
Ika yang tertulis pada lambang Garuda Pancasila.
Penanaman
sifat nasionalisme serta pendidikan agama perlu dilakukan sejak dini. Agar
nantinya anak sudah mendapatkan bekal agar anak bisa lebih matang dalam
menghadapi permasalahan yang ada. Terutama dalam menghadapi segala perbedaan
yang ada di Indonesia, mulai dari perbedaan suku, ras, warma kulitm budaya
hingga perbedaan agama. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan anak untuk
tetap saling menghargai dan menyayangi kepada sesama. Orangtua dan guru harus
mengajarkan kepada anaknya bahwa sejatinya perbedaan adalah sebuah keniscayaan
yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada umatNya. Sikap tidak menghargai
perbedaan akan melahirkan generasi yang berfikir radikal lagi ekstirmis,
generasi seperti ini nantinya akan membawa pengaruh buruk dalam kehidupan
bermasyarakat.
Untuk
menghasilkan generasi yang baik, tentunya disertai dengan memberikan pendidikan
kepada anak sejak dini, dengan membentuk kesadaran akan perbedaan lewat
keterlibatan orangtua dan orang-orang terdekat dalam membentuk suatu generasi
yang berkualitas. Salah satu cara adalah dengan mengajarkan pendidikan agama islam
kepada anak. Salah satunya mengajarkan tentang moderasi islam.
Moderasi
islam dalam Bahasa arab disebut dengan al-Wasathiyyah
al-Islamiyyah. Yang memiliki arti
sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah
dari dua sikap yang bersebrangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua
sikap yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran setiap orang.
Moderasi
islam sangat relevan dalam konteks keberagaman di Negara majemuk ini.
Keberagaman pemahaman keagamaan adalah sebuah fakta sejarah dalam islam. Agama
islam adalah agama kasih sayang bagi seluruh alam. Bukan hanya untuk umatnya
saja, tpai Islam juga memberikan kenyamanan untuk pemeluk agama lain. Sebab
Islam adalah rahmatan lil’alamin. Allah SWT mengajarkan umatNya untuk saling
tolong menolong, saling berbuat baik dan tidak menyakiti terhadap sesama. dalam
Al-Qur’an surat Al-Kafirun ayat 6 yang berbunyi “Lakum diinukum wa liyadiin,” yang artinya adalah “Untukmu agamamu,
dan untukku agamaku.”. dalam surat ini sudah menunjukkan bagaimana toleransi
dalam beragama. Ini mencerminkan untuk saling menghormati hak berkeyakinan
sesama manusia.
Cara
menanamkan moderasi islam kepada anak adalah dengan memberikan contoh sejak
anak masih dini tentang bagaimana kita menghargai dan memiliki sikap toleransi
kepada sesama yang memiliki perbedaan dengan kita. Agar kelak anak bisa menjadi
generasi yang mempunyai sikap toleransi dan mencintai akan keberagaman di
negara ini dan tidak memiliki sikap diskriminasi.
(Sumber : Muayanah KKN MDR DREAMER EDP
IPMAFA 2020)