Mengubah Gaya Hidup Lebih Sehat Itu Keren
Anisatun Kurnia KKN MDR BRAMANTY 2020 |
Kangsoma.com(Mahasiswi
Ipmafa)Dari bulan Februari awal, dunia sudah diguncang dengan virus Covid-19.
Virus menyebar dengan begitu cepat. Sekolah-sekolah ditutup, rumah sakit
dibatasi pengunjungnya, transportasi umum dipangkas masa beroperasi.
Penerapan
gaya hidup baru wajib diikuti. Dengan rajin mencuci tangan sesuai aturan, batuk
bersin sesuai tatanan, social distancing gencar dilakukan. Cuci tangan
dengan menggunakan hand sanitaizer maupun sabun. Disini, sabun yang dianjurkan
yaitu sabun cair karena tidak terlalau terkontaminasi dengan orang lain.
Berikut
langkah cuci tangan menurut WHO yaitu
1.
Tuang cairan handrub pada
telapak tangan kemudian usap
2. gosok kedua telapak tangan secara lembut
dengan arah memutar.
3. Usap dan
gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
4. Gosok
sela-sela jari tangan hingga bersih
5. Bersihkan
ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
6. Gosok dan
putar kedua ibu jari secara bergantian
7. Letakkan
ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
Gaya
batuk bersin yang dulunya tanpa ditutup, sekarang diwajibkan untuk berhati-hati
dalam penerapannya. Berikut adalah penerapan ketika batuk bersin ditempat umum:
Sumber: RS Awal Bros
1.
Mencuci tangan, sebelum dan sesudah
makan serta setelah dari toilet
2.
Menutup mulut dan hidung saat batuk
dan bersin, membuang tisu bekas di tempat sampah, dan menggunakan pembersih
tangan atau hand sanitizer berbasis alkohol.
3.
Jika sedang tidak sehat, hindari
kontak fisik dengan orang lain (jaga jarak sekitar 1.5 meter dari orang lain).
Atau cukup berdiam diri dirumah
Penerapan
sosial distancing juga gencar diumumkan. Pengertian sosial distancing
yaitu penerapan jaga jarak setidaknya ± 1M dengan tujuan agar tidak berkerumun
dan memutus tali penyakit. Sosial distancing juga bisa disebut pembatasan
fisik antara satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa dilakukan mulai dari
sekolah, tempat kerja, atau tempat umum lainnya.Menerapkan
sosial distancing bisa dari rumah, tempat kerja, temat umum dan tempat-tempat
yang kemungkinan orang bergerombol
Seperti yang sudah dijelaskan tadi.
Tentang sosial distancing merupakan pembatasan fisik dengan jarak tertentu yang sudah ditetapkan. Tujuan
dilakukan sosial distancing ini adalah untuk memperlambat penyebaran
virus. Setidaknya kita bisa mengantisipasi adanya virus dengan jarak kontak
fisik. Meski sosial distancing gencar dilakukan, semua itu tidak
mengurangi rasa simpati terhadap sesama. Sumber: hallodoc.com
Adapun cara
terbaik melakukannya yaitu:
- Sering cuci tangan dan patuhi adab batuk bersin
- Hindari berjabat tangan dan berciuman. Kalian
bisa mengganti menggunakan salam namaste atau hanya dengan anggukan kepala
- Disinfektan seluruh permukaan perabotan yang
sering dipegang
- Tingkatkan jumlah ventilasi di rumah dengan
membuka jendela atau menyesuaikan suhu AC.
- Mengurangi kunjungan ke toko/supermarket,
pilihlah berbelanja barang dan jasa secara online. Meski seara online kita
juga perlu menyemprotkan desinfektan kebarang tersebut
- Mempertimbangkan urgensi pergi liburan dan
melakukan perjalanan jarak jauh, apakah masuk akal dan perlu.
Jika dalam
rumah ada yang sakit maka, perlu dilakukan:
- Menempatkan dan merawat orang yang sakit di satu
ruangan khusus/terpisah jika memungkinkan. Tetapi tetap menjaga jarak jauh
- Minimalisir jumlah penjaga dengan begitu
penularan bisa ditekan
- Tutup pintu kamar dan jika mungkin, biarkan
jendela terbuka.
- Orang yang sakit dan orang yang merawat harus
menggunakan masker bedah ketika berada di ruangan yang sama
- Melindungi anggota keluarga yang rentan lainnya,
seperti orangtua berusia di atas 65 tahun atau orang dengan penyakit
kronis dan apabila diperlukan, dapat dicarikan akomodasi alternatif.
Yang terpenting ketika masa pandemi
ini adalah kita selalu menjaga tubuh kita agar tetap sehat. Membatasi
perkumpulan dengan orang-orang. Ubahlah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Sering-seringlah cuci tangan dan gunakan masker. Ganti salam berjabat tangan dengan salam
namaste.
Social distancing harus
dipahami dengan seksama. World Health Organization (WHO) mengharuskan masyarakat
menjaga jarak setidaknya satu meter terutama bagi mereka yang yang batuk bersin.
Kontak fisik seperti itu harus dihindari.
Seperti pada kasus wabah Ebola bahwa
dulu mereka menerapkan sosial distancing lalu para peneliti juga menyadari
kalau kasus Covid-19 ini juga. Serta perlu diingan bahwa jaga jarak bukan
berarti sombong, tetapi melindungi kita dari Covid-19.( Oleh : Anisatun Kurnia KKN MDR BRAMANTY IPMAFA
2020)