Pendidikan Anak Dalam Keluarga
Kangsoma.com(Pucakwangi)Istilah keluarga dan pendidikan tidak bisa dipisahkan.Sebab
dimana ada keluarga disitu ada pendidikan.Serta dimana ada orang tua disitu ada
anak merupakan suatu kepastian dalam keluarga.Ketika ada orang tua yang ingin
mendidik anaknya,maka pada waktu yang sama ada anak yang mengamalkan pendidikan
dari orang tua.Dari sini muncullah istilah “pendidikan keluarga”.Artinya
pendidikan yang berlangsung didalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua
sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak didalam keluarga.
Dapat diartikan bahwa keluarga adalah sebuah institusi
pendidikan yang utama dan bersifat kodrati.Keluarga Sebagai komunitas
masyarakat terkecil memiliki arti penting dalam pembangunan komunitas
masyarakat yang lebih luas.Oleh karena
itu,sistem interaksi yang kondusif perlu dibangun diatas kehidupan keluarga
yang harmonis sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
Pendidikan dasar yang baik harus diberikan kepada anak sedini mungkin dalam upaya memerankan
fungsi pendidikan dalam keluarga,yaitu menumbuhkembangkan potensi laten
anak,sebagai wahana untuk mentransfer nilai-nilai dan sebagai agen transformasi
kebudayaan.
Orang tua sebagai pemimpin bagi anaknya adalah faktor
penentu dalam menciptakan keakraban dalam keluarga.Tipe kepemimpinan yang
diberlakukan dalam keluarga akan memberikan suasana tertentu dengan segala
dinamikanya.Interaksi yang berlangsung pun bermacam – macam bentuknya.Oleh
karena itu pola komunikasi yang berlangsung dalam kehidupan keluarga ditentukan
oleh karakteristik seorang pemimpin.
Tujuan pendidikan keluarga adalah terciptanya insan
pengabdi,yang hanya mengabdikan diri kepada Allah.Untuk sampai kesana tentu
saja diperlukan rumusan tujuan pendidikan keluarga yang ideal.Dalam bukunya
pendidikan keluarga dalam islam dan gagasan implementasinya,Kamrani Buseri
(2010;15) mengatakan bahwa tujuan pendidikan keluarga adalah untuk mewujudkan
keluarga ideal guna terwujudnya keluarga sakinah,mawaddah dan rahmah atau
menjadi keluarga yang tentram saling mengasihi dan saling menyayangi sehingga
menjadi keluarga yang sejahtera dan bahagia.
Keluarga,pendidikan dan nilai merupakan tiga elemen
penting yang tidak bisa dipisahkan.Dimana ada keluarga disitu ada ada
pendidikan .Dimana ada pendidikan disitu ada nilai.Dengan proses pendidikannya
yang berlangsung secara kodrati membuat institusi keluarga melakukan kegiatan
pendidikan tanpa meggunakan kurikulum
yang pasti dan mengabaikan sekat formalitas tanpa melihat batasan umur anak.
Keluarga disebut juga lingkungan pendidikan.Pendidikan
berlangsung sejak lahir dilingkungan keluarga.bahkan setelah dewasapun orang
tua berhak memberikan nasihatnya kepada anak.
Orang tua dan anak adalah satu ikatan
yang mana tak seorang pun dapat mencerai beraikannya.Tanggung jawab
orang tua dalam mendidik anak antara lain memberikan pendidikan
akhlak,menanamkan nilai akidah tauhid,membimbing dan melatih anak mengerjakan
sholat,berlaku adil,menghormati anak,memperhatikan teman anak,memberi
hiburan,mencegah dari perbuatan dan pergaulan bebas,menjauhkan anak dari
hal-hal porno( pornoaksi,pornografi,pornowicara ).menempatkan dalam lingkungan
yang baik,memperkenalkan kerabat kepada anak,mendidik bertetangga dan
bermasyarakat.
Pendidikan dalam keluarga menentukan nilai dalam pembentukan
kepribadian dan karakteristik anak.Anak dari kecil sudah mendapat pendidikan
dari kedua orangtuanya melalui keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari
dalam keluarga.Meniru kebiasaan hidup orang tua adalah suatu hal yang sering
anak lakukan karena memang pada masa perkembangannya anak selalu ingin meniru
apa yang orang tua lakukan.Anak ingin selalu meniru ini dikenal dengan istilah
anak belajar melalui imitasi.
Orang tua memiliki peran penting dalam menentukan kearah mana dan kepribadian
anak yang bagaimana yang akan dibentuk.Dalam konteks pedagogis tidak dibenarkan
orang tua membiarkan anak tumbuh dan berkembang tanpa bimbingan dan
pengawasan.Bimbingan diperlukan untuk
memberikan arah yang jelas dan lurus.Meskipun pengawasan melekat tidak selalu
dilakukan dan tidak mungkin untuk selalu mengikuti dan mendampingi anak,tetapi
pengawasan sampai batas-batas tertentu masih dibutuhkan agar sikap dan perilaku
anak terkendali dengan baik.(Oleh :Susiningsih
KKN MDR ABHINAYA IPMAFA 2020)