Pentingnya Literasi Agama Untuk Generasi Muda
Kangsoma.com(Pati)Globalisasi sebagai
sebuah proses yang terus menerus bergerak dengan cepat dan meresap ke segala
aspek kehidupan, baik itu dari aspek ekonomi, politik, sosial budaya maupun
pendidikan. Gejala khas dari proses globalisasi ini yaitu kemajuan ilmu-ilmu
pengetahuan, kemajuan teknologi informasi komunikasi, dan kemajuan
transportasi. Kemajuan teknologi ini rupanya mempengaruhi begitu kuat atas
segala aspek kehidupan sehingga globalisasi ini menjadi realita yang menantang
dan tak terelakkan.
Di
era globalisasi saat ini, dimana masyarakat dituntut untuk bisa menguasai
teknologi yang semakin hari semakin canggih yang berdampak bagi kehidupan
sosial, terutama di kalangan remaja. Salah satu dampak positif dari penguasaan teknologi
yaitu dengan adanya internet, yang mana dengan internet dapat memberikan
kemudahannya dalam mencari informasi, berbagi informasi secara luas dan
komunikasi jarak jauh. Dari semua hal tersebut pastinya ada peluang dalam
penyalahgunaan internet, seperti mencari informasi yang bisa melanggar
norma-norma yang seharusnya tidak dilakukan seperti pornografi, berita-berita
hoax, dan lain sebagainya.
Realitas
tersebut akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap karakter para remaja,
pemahaman agama dan pastinya berakibat pada penurunan kualitas karakter remaja
di Indonesia. Kebanyakan dari para remaja lebih senang menggunakan gawainnya
untuk bermain atau menggunakan sesuatu hal yang kurang bermanfaat daripada
untuk mencari informasi yang bermanfaat. Dengan adanya hal ini, rendahnya
literasi bangsa ini di masa depan akan
membuat rendahnya daya saing bangsa ini dalam persaingan global.
Disini
pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas dan terampil
dalam melaksanakan tugas, namun juga diharapkan menghasilkan manusia yang
memiliki moral, sehingga menghasilkan warga negara yang unggul. Oleh karenanya,
pendidikan tidak semata-mata mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, tetapi
juga mentransfer nilai-nilai moral. Dengan mentransfer nilai-nilai moral
tersebut, diharapkan siswa dapat menghargai kehidupan orang lain yang sudah tercermin dalam tingkah laku sejak
usia dini hingga dewasa menjadi warga negara yang good citizen.
Dalam
kenyataannya, masyarakat di Indonesia khusunya para remaja saat ini kurang
memperhatikan moral yang tercermin dari perilaku para remaja yang tidak
menghormati nilai-nilai kemanusiaan seperti tawuran, hidup tidak disiplin,
persaingan tinggi (konflik) dengan sesamanya, menghalalkan segala cara,
mementingkan diri sendiri, tidak menghargai, peduli, mengasihi orang lain.
Dalam hal ini, pendidikan moral sendiri harus direncanakan secara matang baik
dari pakar pendidikan moral seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, guru-guru
serta orang tua murid. Keberhasilan dalam pendidikan moral, akan membawa para
remaja memiliki kompetensi personal dan kompetensi sosial yang memiliki moral
dinamis sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang baik.
Dalam
usaha untuk bisa mewujudkan masyarakat yang bermoral, perlu adanya peningkatan
masyrakat terkhusus para remaja dalam literasi, salah satunya adalah literasi
agama. Diane L.More mendefinisikan literasi agama sebagai kemampuan
untuk melihat dan menganalisis titik temu antara agama, dan kehidupan sosial,
politik, dan budaya dari beragam sudut pandang. Orang yang paham agama akan
memiliki pemahaman dasar mengenai sejarah, kepercayaan, praktik tradisi
keagamaan, dan budaya tertentu. Dengan begitu pentingnya untuk meningkatkan
literasi agama ini agar masyarakat dapat belajar hidup bersama satu sama lain
mengingat kompleksnya keragaman yang ada di Indonesia.
Literasi
agama ini digunakan untuk masyarakat dalam hal pendidikan moral, dengan cara
membaca, mempelajari sumber-sumber ilmu yang terkait dengan keagamaan termasuk
didalamnya yang berkaitan dengan moral, akhlak, dan budi pekerti, baik
mempelajarinya dalam bentuk visual, audio, digital, cetak yang kemudian dapat
dipahami oleh masyarakat khususnya para remaja atau dapat merenungkan ajaran
moral yang telah diterimanya sehingga mereka dapat membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk. Dengan begitu generasi muda di masa depan memiliki moral
yang baik agar bisa menjadi pemimpin bangsa yang kuat sehingga negara Indonesia
akan lebih maju dalam berbagai bidang kehidpan.
Oleh:
Muna Nabilah (Anggota KKN MDR Dahsyat IPMAFA)