o

PERAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA NEW NORMAL

 

Eni Prihatini KKN-MDR  INKARNAS IPMAFA


Kangsoma.com-(karangwotan)Saat ini, persentase pertumbuhan pasien covid19 semakin meningkat. Peningkatan jumlah pasien terjangkit sangat bertolak belakang dengan jumlah pasien sembuh. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mulai bosan dengan wabah ini dan rasa tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hiduplah yang menjadi faktor utama dalam melonjaknya jumlah pasien. Masyarakat sudah mulai jenuh dengan aturan – aturan yang ditetapkan pemerintah seperti “work from home” dan pembatasan jam untuk kegiatan di luar rumah.  Meskipun jumlah pasien terus meningkat, namun pendidikan harus tetap dilaksanakan sebagai mana mestinya.

 

Salah satunya adalah pendidikan agama islam. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk pemeluk agama islam, dalam segi  menuntut ilmu tidak akan lepas dari pendidikan islam. Tak hanya dari segi rohani, Pendidikan Agama Islam juga sangat berperan di masa pandemi covid 19 ini. Mengapa demikian? Islam merupakan agama yang sangat memperdulikan masalah ilmu sains dan teknologi. Dapat dikatakan pendidikan agama islam menjadi pedoman hidup manusia dimasa pandemi. Banyak hadist – hadist yang memuat tentang masalah wabah dan penyakit beserta cara  menanggulanginya. Melalui hal inilah masyarakat dapat belajar bagaiaman cara hidup di masa pandemi.

 

Adapun hadist shahih yang memuat tentang adanya pandemi adalah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba Nya. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).

Hadist tersebut memuat hal – hal tentang penyakit atau wabah menular dan tuntunan agar segera terbebas dari wabah. Wabah atau penyakit merupakan sesuatu yang dihadirkan Allah kepada hambanya sebagai peringatan agar umat manusia tidak lalai dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

 

Dengan adanya wabah dapat membuat manusia sadar bahwa masih ada kekuatan yang lebih besar dari apapun yang dapat melumpuhkan segala hal yang ada sehingga tidak ada yang perlu di sombongkan di dunia. Wabah juga sebagai sarana agar umat manusia mendekatkan diri dengan penciptanya karena hanya Allah tempat meminta pertolongan.

 

Ada beberapa tuntunan selama pandemi yang terkandung dalam hasidt tersebut. Pertama, tetap dirumah. Apabila berada di daerah yang terdampak covid tetaplah dirumah, tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan pernah berfikir pergi dari rumah untuk menjauhi virus merupakan hal tepat, karena apabila seseorang yang berasal dari daerah terdampak akan berpotensi menularkan virus kepada satu manusia ke manusia lain maupun sebaliknya apabila seorang tesebut sehat dan memasuki wilayah terdampak maka dapat tertular virus.

 

Kedua, Tetap sabar dan jangan mudah putus asa. Allah SWT bersama hambanya yang sabar. Sabar kepada Allah SWT karena setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Namun, tidak oleh hanya serta merta sabar, harus diselingi ikhtiar, berdoa, dan tawakkal.

 

Ikhtiar adalah segala daya upaya yang dilakukan dengan tujuan memperoleh seuatu yang dikehendakinya, sama halnya dengan ikhtiar bangsa Indonesia yang sedang melakukan usaha menemukan vaksin merah putih yang masih dalam proses penyelesaian.

 

Berdoa, berdoa merupakan cara komunikasi paling ampuh dari seorang hamba dengan penciptanya, dengan berdoa berarti manusia sudah mempercayakan segala urusan kepada Allah SWT dengan harapan kesembuhan. Yang terakhir adalah tawakkal yaitu berserah diri kepada Allah SWT atas apapun yang terjadi karena rencana Allah SWT adalah yang terbaik.( Penulis : Eni Prihatini KKN MDR INKARNAS IPMAFA 2020)

 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel