COVID 19 DAN PERGOLAKANNYA SAAT INI
Halimmatus Sa'diyah KKN MDR EUVOLA 2020 |
Kangsoma.com(Keling, Jepara)Pandemic
ini sudah berlangsung delapan bulan jalan di Indonesia sejak diberlakuakn WFH.
Kian kemari kian melonjak drastic. Newnormal yang digadang-gadang dapat memulai
periode baru menuju lebih baik setelah pemberlakuan kebijakan-kebijakan
pemerintah daerah tentang PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) setelah
dianggap mampu menekan laju angka positif dalam pandemic ini berlangsung
menimbulakn polemic baru.
Selasa, 01 Desember 2020 dalam bincang
covid KKN Euvola dengan dr. Machmud Indrianingsing, yang merupakan tim dari
satgas covid Puskesmas Keling II melalui striming Face Book KKN MDR Euvola
menyatakan, jika ada penemuan kasus pada lonjakan Covid baru-baru ini. “ketika
masyarakat abai dengan protocol kesehatan, tidak seperti sebelumnya ketika
awal-awal Covid datang, kemanapun memakai masker, tangan steril dengan cuci tangan maupun menggunakan hand
sanitizer, jaga jarak dan tidak
berkerumun, dan hasilnya, kasus positip covid melonjak signitifikan!”
Penyebab masyarakat abai dengan
protocol kesehatan karena beberapa diantaranya makin kemari sudah tidak percaya
dengan adanya Covid. Mereka beranggapan jika pandemic ini hanya ulah oknum
exlusif dalam permaian ekonomi dunia. Hanya omong kosong dan pembodohan
masyarakat. Sebagian lagi percaya jika pandemic ini benar adanya akan tetapi
dapur harus mengepul. Maka berkerumun tak terhindarkan kembali.
Jika
sudah seperti ini maka yang harus dilakukan adalah konsisten terhadap protocol
kesehatan. Jaga jarak sebisanya, semaksimalnya ketika dalam kondisi lapangan. Gunakan
masker kain 3 lapis dari bahan kain yang rapat, jika masih memungkinkan
sisipkan tisu. Atau masker medis sekali pakai, serta kondisikan kebersihan
badan terjaga.
Berbagai
gejala baru terjadi untuk covid yang terbaru ini. Salah satu diantaranya adalah
terjadinya mati rasa terhadap indra pengecap dan indra pembau. Lidah sebagai
pengecap tidak berfungsi dalam merasakan apapun benda yang masuk dan tidak bisa
membaui apapun. Hal ini juga dibarengi dengan gejala lainnya.
Dalam
newnormal harus mawas diri dengan berbagai keadaan. Ambil informasi yang valid
dari berbagai media social. Seperti web resmi pemerintah covid19.go.id.
kemenkes_ri, kemenkominfo. Hoax dengan segala kepentingannya telah membikin antipasti
masyarakat itu sendiri.
Apa
yang haruis dilakukan jika kita menemui gejala covid pada diri sendiri jika
masa ini kita tidak pernah kontak erat dengan pasien covid? Yang diantaranya kita merasakan demam, batuk
kering, kelelahan, badan dan tenggorokan nyeri, diare, hilang fungsi penciuman
dan perasa. Pertama hubungi satgas covid desa yakni RT RW. Atau bisa ke
puskesmas langsung. Jelaskan apa yang menjadi diagnosis yang dialami dan
perjalanan yang sudah dilakukan sebelum terjadi gejala tersebut.
Harga
Swab adalah satu juta empat ratus ribu rupiah. Ini termasuk mahal untuk orang
awam, apalagi dalam kondisi ekonomi sekarang ini. Kabupaten Jepara sekarang ini
memberikan hak kepada pasien yang mendapati gejala covid dengan Swab gratis.
Ini juga berlaku walaupun hasil dari Swab nanti negative. Kabupaten Jepara
Provinsi Jawa Tengah baru-baru ini juga memberlakukan Swab gratis untuk Guru
dan Karyawan. Dan sudah dimulai saat ini. Semisal Kecamatan Keling. Hal ini
dilakukan untuk melaksanakan kesiapan pendidikan tatap muka tahun depan
Selaras
dengan dr. Machmud Indraningsih mengatakan jika “Puskesmas Keling II, membuka
Swab gratis untuk pasien yang mempunyai gejala seperti covid.” Jadi tidak ada
alasan lagi untuk mangkir dalam usaha hidup sehat massa pandemic ini.
.
Mari kita usahakan masyarakat yang sadar akan kesehatan. Covid bukan aib. Covid
bukan HIV/AIDS. Virus ini bukan hasil seks bebas maupun perkara narkoba. Virus
ini masuk lewat doplet atau tetesan
ketika bersin atau batuk. Melalui barang yang sudah terkontaminasi yang kemudian
tersentuh tangan, dan tangan menyentuh hidung, mata maupun mulut, yang kemudian
virus berpindah ke tenggorokan. Virus ini akan menampakkan hal gawatnya setelah
4-5 hari setelah hari pertama virus
berada dib tenggorokan.
Pemerintah
memberikan kemudahan dan kesediaan dalam pelayanan kesehatan untuk membantu
masyarakat. Dimudahkan dalam pergulatan hidup disisi kesehatan. Benar menjadi
masalah tersendiri justifikasi masyarakat
kepada pasien dan keluarganya yang terindikasi positip. Akan tetapi hal yang
lebih krusial lagi jika hal tersebut di diamkan, akan terjadi trecking yang
luar biasa dalam mendapati jejak pasien berinteraksi dengan orang lain.
Pergolakan luarbiasa, sesal karena membuat orang lain, yang mungkin bukan
seorang tapi beberapa orang lain yang ikut menanggung beban menjadi emosional
luar biasa. Mari saling menjaga satu sama lain.
Wallahu
‘Alam Bi Showab….
Oleh : Halimatus Sa’diyah KKN MDR EUVOLA IPMAFA 2020