Mencegah Radikalisme dengan meneguhkan semangat moderasi
Asti Nurchotimah KKN MDR DEAGUNA 2020 |
Kangsoma.com(Pati)Nilai moderasi tidak hanya menitik
beratkan pada nilai-nilai luhur ajaran
agama tetapi merupakan gerakan menemukan kembali identitas diri sebagai bangsa
Indonesia. Moderasi beragama mengajarkan untuk mencari kebaikan, saling
menghormati, tolong menolong, saling menahan diri agar terhindar dari
sikap-sikap ekstrem berlebih baik itu radikal maupun liberal.
Moderasi mengandung makna aktif dengan mempromosikan
nilai-nilai toleransi, saling percaya dan memahami, menghormati pendapat,
mengakui perbedaan. Karenanya moderasi tidak terbatas hanya dimanifestasikan
dalam bidang agama saja, tetapi harus dijadikan panduan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang notabene terdapat kemajemukan di
dalamnya.
Indonesia menjadi contoh terbaik dalam praktek moderasi. Ini
dibuktikan dengan lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara melalui proses yang panjang. Dengan
proses mencari kesepakatan bersama yang dilakukan oleh para pendiri bangsa
dengan menempuh jalan tengah guna menyelesaikan kebuntuan dalam menentukan
dasar negara.
Dengan berlandaskan ideologi Pancasila, Indonesia terhindar
dari konflik dan pertikaian yang disebabkan oleh sikap ekstrem berlebihan. Ada
semacam sikap menerima perbedaan dan saling memberi guna mewujudkan Indonesia
yang berdaulat dan merdeka. Indonesia hingga saat ini bukanlah negara
berdasarkan pada agama tertentu dan tidak pula negara sekuler yang anti agama.
Melainkan, Indonesia merupakan negara
yang berdasarkan pada Pancasila yang mana didalamnya terdapat lima sila yang
saling berhubungan. Di awali dengan sila pertamanya berbunyi Ketuhanan Yang
Maha Esa. Itulah yang merupakan jalan moderasi yang diwariskan oleh para pendiri
bangsa.
Pancasila merupakan titik temu dari semua ideologi, paham,
dan orientasi sekaligus menjadi titik tengah bangsa. Dan ini merupakan modal
bangsa untuk menjadi kekuatan mencapai
Indonesia dan keindonesiaan yang moderat dengan cara yang moderat. Termasuk,
ketika ingin menghadapi paham-paham radikal.
Indonesia beberapa tahun terakhir seakan berada dalam darurat
radikal dan radikalisme. Bahkan, perhatian khususnya kepada radikalisme dan
deradikalisme Islam melalui diksi-diksi waspada.Baik kepada kaum jihadis,
khilafah, wahabi, dan lain-lain. Isu tentang masjid, kampus, BUMN, majelis
taklim, dan bahkan lembaga pendidikan usia dini terpapar radikalisme demikian
kuat dan membuat kontroversi.
Tapi, menjadi masalah ketika objek-objek radikalisme cuma
tertuju ke radikalisme di tubuh umat Islam. Apalagi, teror-teror nasional dan
internasional yang menimpa Muslim tidak pernah dilabelkan radikalisme.
Salah satu contoh misalnya
ormas-ormas keagamaan yang melakukan sweeping terhadap tempat-tempat
hiburan disebut radikal-ekstrim. Meski begitu, tindakan itu memang tidak benar
karena mengambil otoritas kepolisian.
Secara konseptualisasi, radikal sebenarnya netral dan berlaku
umum. Dalam KBBI, kata radikal mengandung arti secara mendasar sampai kepada
yang prinsip, amat keras menuntut perubahan, dan maju dalam berpikir. Secara konseptualisasi, radikal
sebenarnya netral dan berlaku umum.Indonesia dengan segala aspek keindonesiaan
yang diikat dan dilandasi Pancasila sejatinya berkarakter moderat. Indonesia
tidak boleh ditarik dan dibelokkan jadi radikal, esktrim, dan mengingkari
kemoderatan.Indonesia telah tumbuh memiliki bangunan kemoderatan Bhineka
Tunggal Ika. Dimana didalamnya terkandung makna yang mendalam ,yaitu mengakui
adanya keberagaman dan menghargai perbedaan.
Moderasi Indonesia sesungguhnya merupakan kelanjutan
dari akar masyarakat di kepulauan yang berwatak moderat. Serta, penting kembali
ke posisi tengahan dan proporsional mengenai kehidupan kebangsaan.
"Sehingga, dapat diminimalisasi konflik dan kontroversi
di tubuh bangsa dan negara Indonesia yang bisa menyebabkan radikalisme. Karena
itu kita harus kembali pada Pancasila yang merupakan ideologi tengah dan mampu
meneguhkan semangat moderasi dan terciptalah kedamaian bagi negara kita tercinta
Indonesia.( Penulis ; Asti
Nurchotimah KKN MDR DEAGUNA IPMAFA 2020)