Urgensi Moderasi Beragama Sebagai Kunci Tegaknya NKRI
Atikah Nur Ramdhania KKN MDR INKARNAS 2020 |
Kangsoma.com(
Pati )Indonesia merupakan negara
yang memiliki banyak keanekaragaman yang terkenal akan keragaman suku, agama,
ras, dan budaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah keberagaman menjadi suatu
keindahan negara. Di Indonesia terdapat jumlah populasi penduduk yang sangat
padat, masing – masing memiliki kepercayaan, keyakinan, dan adat istiadat
sesuai agama yang dianut.
Moderasi beragama
adalah cara pandang seseorang dalam beragama secara moderat yakni dengan
memahami dan mengamalkan ajaran agama yang tidak ekstrim kanan maupun tidak
terlalu ke kiri, dimana beragama sesuai porsi yang ada. Dengan moderasi agama
kita akan menjalankan agama sesuai yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW .
Agama ibaratnya perintah untuk makan dan minum tanpa berlebihan (QS. Al-A’raf :
31). Moderasi beragama menjadi sebuah jalan tengah ditengah keberagaman agama
di Indonesia. Moderasi yaitu budaya Nusantara yang berjalan seiring dan tidak
saling menegasi antara agama dan kearifan lokal.
Menjadi
moderat tidak bisa dikatakan lemah dalam beragama. Menjadi moderat tidak juga
berarti cenderung terbuka dan mengarah kepada kebebasan. Tidak benar jika
beranggapan bahwa orang yang bersikap moderat dalam beragama berarti tidak
sungguh – sungguh dalam mengamalkan ajaran agamanya. Tidak seorangpun yang
dapat membiarkan Indonesia menjadi negara yang penuh dengan permusuhan.
Kerukunan dalam umat beragama maupun antar umat beragama adalah dasar bangsa
ini menjadi maju. Guna membangun kebhinekaan di Indonesia, sudah sepatutnya
moderasi beragama dikembangkan. Pada dasarnya moderasi beragama teguh pada
ajarannya namun tetap toleransi.
Indonesia
tidak sepenuhnya beragama Islam. Ada enam agama dan diberikan hak kepada setiap
pemeluk untuk melaksanakan ibadah dan ajarannya. Jadi pada dasarnya Indonesia
memegang moderasi beragama sejak dulu. Moderasi beragama tidak akan terpisahkan
oleh praktik keberagamaan setiap agama di Indonesia. Karakteristik tersebut
yang selama ini menjaga keutuhan bangsa agar tidak terpecah – belah. Moderasi
beragama erat kaitannya dengan tenggang rasa warisan leluhur yang mengajarkan
untuk saling memahami satu sama lain yang berbeda dengan kita. Sebagai warga
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kita hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara untuk saling menghargai dan menghormati. Oleh karena itu, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
memiliki satu bahasa persatuan bahasa Indonesia sehingga keragaman atas
keyakinan dalam masyarakat dapat dikomunikasikan dan bisa saling memahami satu
sama lain.
Moderasi beragama sangat penting sebagai
strategi kebudayaan kita dalam nilai – nilai agama dipadukan dengan nilai –
nilai kearifan, adat istiadat lokal, ritual agama dan budaya terjalin dengan
rukun dan damai. Menjadi negara yang multikultural konflik berlatar agama
begitu potensial terjadi di Indonesia. Itulah sebabnya diperlukan moderasi
beragama sebagai solusi agar bisa menjadi kunci penting menciptakan kehidupan
yang harmonis, rukun dan seimbang dalam keluarga, kehidupan pribadi, masyarakat
serta sesama manusia secara menyeluruh. Pada awal kemerdekaan prinsip moderasi
agama dapat mempersatukan tokoh kemerdekaan yang memiliki ragam isi kepala,
ragam kepentingan politik dan ragam agama serta kepercayaan.
Negara
Kesatuan Republik Indonesia dikenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
berlambang garuda Indonesia mempunyai integrasi dalam satu kesatuan dan
menggambarkan masyarakat Indonesia telah menyadari kemajemukan dan keragaman
baik etnik maupun agama. Sehingga toleransi menjadi sangat krusial sebagai
kunci dan mediasi untuk mewujudkan semangat persatuan dan disetiap keragaman
ada tantangan yang muncul ditengah kehidupan masyarakat, apabila tidak diterima
sebagai rahmat dan kekayaan bangsa maka akan muncul konflik kepada masyarakat.
Oleh karena itu moderasi beragama ibarat lahan yang subur untuk menyemai benih –
benih moderasi dan demokrasi. (Penulis : Atikah
Nur Ramdhania KKN MDR INKARNAS IPMAFA 2020)